Kamis, 15 Oktober 2015

Skandal - Raja Idrus dan Ratu Markonah

Konon tempo doeloe (gak dulu-2 amat sih) tahun 50-an, kalo ade perempuan pake kaca mata item langsung aje di-suit-suitin sambil di-gaok-gaokin  “AWAS RATU MARKONAH MAU LIWAT”.  Alhasil tahun2 segituan tukang kacamata item buat perempuan drastis melorot penjualannya. Ini ada asababnya, en bukan sekedar “sebab” tapi udah bole dibilang “SKANDAL TERBESAR ABAD INI” karena pihak istana (Sukarno) saat itu ikut terlibat dan menanggung malu jadinya. 

Sembiring Makan Sate Madura

Malam2 Asal Sembiring lapar.Untung tak lama liwat Tukang Sate Madura."Mainkan dulu 20 tusuk" katanya. “Ah mak, belum nendangnya ini, Rupanya masih lapar” "Sorong lagi 20 tusuk" katanya. Ditambah 20 tusuk lagi, belum kenyang juga. "Bikin lg Mazz" Tukang sate jawab udah abis. Yah macam mana pula ini. Tiba2 disergap, ditariknya tangan Tukang sate sambil dia bentak "Kalo bagitu, tangan kau sajalah ku makan"
Kagetlah Tukang sate, Batak gila pikirnya, rupanya bukan B1 dan B2 saja yang dimakannya, kanibal pula orang nih” lantas diapun loncat dan larilah kencang2. Amanlah si Asal, Akalnya saza itu supaya tak bayar. Dasar si Asal Sembiring, sandal mak nya pun bisa ditukarnya dengan Bajay

Wong Plembang Betamu


Pagi itu Wakcak (Pakde) ada tamu. Lama kongkow air putih pun tak kluar2. Tamu pun mau pamit. Wakcak ber-basa-basi "Napo nak balek, tunggu la, kami lagi masak" Dari dapur ada suara gorengan "cis . . cis . . ". Tamupun nunggu, tapi sampai sore hidangan dak kluar jugo, tamupun akhirnyo makso pulang. Wakcak langsung lapor kebininya didapur bahwa tamu sudah pulang. Rupanya bininya pura2 masak. Kuali dipanaskan di kompor lalu dipercik air, timbullah bunyi gorengan cis . . cis. . . cis. Dak katek yang mau dimasak, tapi sombong . . . Dasar Wong Kito Gilo . . .
Jingoklah, Wong Plembang nonton bola bae, gawa’ Cuko . .

Minggu, 04 Oktober 2015

Preman Batak Kongkow di Terminal

4 preman batak kongkow di terminal. Masing-masing  menyombongkan diri. Seorang berkata "Kenalkan dulu bah . . . . aku PISO SEMBIRING"
Alamak ;PISO, artinya kawan ni tukang tikam pula. 
Yang lainnya ikut pula, "Kalok aku namaku TUMBAK SINAGA"
iyah . . ini paten kali sudah tombak, tombak naga pula, kalahlah si piso.
Satu kawan lainpun tak mau kalah "Kenalkan dulu, namaku cumak THOMPSON PASARIBU" katanya dengan sopan.
Ala makjang . . . . ini lah yang baru hebat, thompson itu kan Sinapang-Masin, apalah artinya PISO dan TUMBAK tadi.
Alhasil tinggal satu yang belum memperkenalkan namanya,
Jadi ditanyalah sama yang lain, dengan merendah dan suara pelan dia menjawab
“ah apalah artina nama, Namaku pun cumak TAHAN SAGALA . . . . . .”
Semua ketiganya terdiam . . . . kawan ni rupa Tahan Sagala, apapun dapat ditahannya, piso, tumbak bahkan thompson juga . . . . . . . . . .
Menanglah dia, pendek cerita, walau kurus kerempeng, jadilah dia Pak Katua